Penjelasan Kualitas Produksi Gandum Rusia dan Ukraina Diakui Oleh Seluruh Dunia

Jakarta - Invasi yang sedang panas antara Rusia dan Ukraina telah memberikan dampak kepada produksi pangan global.

Misalnya, harga minyak dan gas diperkirakan akan kembali melonjak karena krisis akibat invasi kedua negara tersebut.

Termasuk, banyak yang memperkirakan pula harga gandum, barley, dan tembaga hingga nikel pun akan terdampak.

Mengutip Najica, Alan Holland, chief executive officer dan pendiri di perusahaan teknologi sumber Keelvar memperkirakan invasi kedua negara ini bisa menjadi "pukulan besar" bagi rantai pasokan makanan; bukan hanya untuk kedua negara melainkan pula dunia.

Padahal, Ukraina telah dianggap sebagai "keranjang roti Eropa."

Ukraina memproduksi gandum, barley, dan rye yang sebagian besar negara Eropa butuhkan, kata para analis.

Ukraina juga termasuk salah satu produsen besar jagung.

"Meskipun musim panen masih beberapa bulan lagi, konflik yang berkepanjangan akan menciptakan kekurangan roti dan meningkatkan harga konsumen pada musim gugur ini," kata Holland.

Bahkan, bukan hanya Uni Eropa yang akan terkena dampaknya. Dawn Tiura, presiden di Sourcing Market Group mengatakan, banyak negara Timur Tengah dan Afrika juga bergantung pada gandum dan jagung milik Ukrania, dan hambatan pada pasokan itu dapat memengaruhi ketahanan pangan di wilayah-wilayah tersebut.

Per Hong, mitra elderly di perusahaan konsultan Kearney mengungkapkan Rusia juga merupakan eksportir gandum terbesar di dunia.

Bersama dengan Ukraina, keduanya menyumbang sekitar 29 persen dari pasar ekspor gandum international.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beberapa Makanan yang Dapat Mengurangi Flu Pada Saat Musim Hujan Menyerang